Bila kita
tengok pandangan orang tentang tasawuf, ada anggapan bahwa ajaran-ajaran
tasawuf dalam islam merupakan pelestarian dari ajaran mistik yang hidup
sebelumnya. Kenyataannya memang jauh sebelum agama Islam, sudah ada ahli mistik
yang menghabiskan masa hidupnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan-nya;
antara lain terdapat pada India Kuno yang beragama Hindu maupun Buddha.
Orang-orang mistik tersebut, disebut Gymnosophists oleh penulis barat.
Dan adapula
dari kalangan Masehi (kristen) namun walau begitu ajaran taawuf bukanlah
kelanjutan dari ajaran ahli mistik sebelumnya tapi tasawuf Islam itu sendiri
bersumber pada Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW, berikut beberapa nash yang
mengandung ajaran tasawuf:
·
Nash yang pertama bisa
dilihat dalam Al-qur’an pada QS. AL-Ahzab, ayat 41-42; QS. AL-Baqarah, ayat
186; QS. AL-Hadiid, ayat 20
·
Nash yang kedua tentunya
dari hadis antara lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, yang bersumber dari Abu
Sa’id Al-Khudri yaitu: Berabda Rasulullah SAW..: “Takutilah firasat orang
mukmin karena ia dapat memandang dengan nur (petunjuk Allah)”. Juga dari Abi
Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim yaitu: “Sembahlah Allah
seolah-oleh engkau melihat-Nya, apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, sungguh
Ia pasti melihatmu”.
Rasulullah dan
para sahabatnya merupakan mahaguru bagi orang-orang sufi. Kehidupan Rasulullah
menggambarkan kehidupan seorang sufi yang sederhana; beliau menjauhkan diri
dari kehidupan mewah, sebenarnya merupakan amalan zuhud dalam ajaran tasawuf.
Sedangkan
perkembangan tasawuf pada abad pertama tokoh-tokohnya dari kalangan sahabat,
maka perkembangan tasawuf pada abad kedua tokoh-tokohnya merupakan kalangan
tabi’in. Yang mana ulama sufi dari kalangan tabi’in itu sendiri adalah murid-murid
dari ulama sufi pada kalangan sahabat. Dan tokoh-tokoh Tabo’in antara lain
Al-Hasan Al-Basry, Rabi’ah Al-Adawiyah, Sufyan bin Sa’id Ats-Tsauri, Daud
Ath-Thaaiy, Syaqieq Al-Balkhiy.
Pada abad
ketiga Hijriyah perkembangan tasawuf mulai pesat, titandai dengan adanya
segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti ajaran tasawuf yang
berkembang pada masa itu. Mereka membaginya menjadi tiga macam : 1). Tasawuf
yang berintikan Ilmu Jiwa 2) Tasawuf yang berintikan Ilmu Akhlak 3). Tasawuf
yang berintikan Metafisika. Tokoh-tokoh abad ini diantaranya Abu Sulaiman
Ad-Darany, Ahmad bin Al-Hawary Ad-Damasqiy, Al-Hallaj dll.
Tasawuf
kemudian berkembang berkembang hingga abad keempat dan eterusnya hingga
akhirnya pada abad kesembilan dan kesepuluh dan sesudahnya ajaran tasawuf
sangat sunyi di dunia Islam (abad ambruknya ajaran Tasawuf).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar