Selasa, 27 Desember 2016

Hasan Basri danTasawuf



Bila kita tengok pandangan orang tentang tasawuf, ada anggapan bahwa ajaran-ajaran tasawuf dalam islam merupakan pelestarian dari ajaran mistik yang hidup sebelumnya. Kenyataannya memang jauh sebelum agama Islam, sudah ada ahli mistik yang menghabiskan masa hidupnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan-nya; antara lain terdapat pada India Kuno yang beragama Hindu maupun Buddha. Orang-orang mistik tersebut, disebut Gymnosophists oleh penulis barat.
Dan adapula dari kalangan Masehi (kristen) namun walau begitu ajaran taawuf bukanlah kelanjutan dari ajaran ahli mistik sebelumnya tapi tasawuf Islam itu sendiri bersumber pada Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW, berikut beberapa nash yang mengandung ajaran tasawuf:
·         Nash yang pertama bisa dilihat dalam Al-qur’an pada QS. AL-Ahzab, ayat 41-42; QS. AL-Baqarah, ayat 186; QS. AL-Hadiid, ayat 20
·         Nash yang kedua tentunya dari hadis antara lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, yang bersumber dari Abu Sa’id Al-Khudri yaitu: Berabda Rasulullah SAW..: “Takutilah firasat orang mukmin karena ia dapat memandang dengan nur (petunjuk Allah)”. Juga dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim yaitu: “Sembahlah Allah seolah-oleh engkau melihat-Nya, apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, sungguh Ia pasti melihatmu”.
Rasulullah dan para sahabatnya merupakan mahaguru bagi orang-orang sufi. Kehidupan Rasulullah menggambarkan kehidupan seorang sufi yang sederhana; beliau menjauhkan diri dari kehidupan mewah, sebenarnya merupakan amalan zuhud dalam ajaran tasawuf.
Sedangkan perkembangan tasawuf pada abad pertama tokoh-tokohnya dari kalangan sahabat, maka perkembangan tasawuf pada abad kedua tokoh-tokohnya merupakan kalangan tabi’in. Yang mana ulama sufi dari kalangan tabi’in itu sendiri adalah murid-murid dari ulama sufi pada kalangan sahabat. Dan tokoh-tokoh Tabo’in antara lain Al-Hasan Al-Basry, Rabi’ah Al-Adawiyah, Sufyan bin Sa’id Ats-Tsauri, Daud Ath-Thaaiy, Syaqieq Al-Balkhiy.
Pada abad ketiga Hijriyah perkembangan tasawuf mulai pesat, titandai dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti ajaran tasawuf yang berkembang pada masa itu. Mereka membaginya menjadi tiga macam : 1). Tasawuf yang berintikan Ilmu Jiwa 2) Tasawuf yang berintikan Ilmu Akhlak 3). Tasawuf yang berintikan Metafisika. Tokoh-tokoh abad ini diantaranya Abu Sulaiman Ad-Darany, Ahmad bin Al-Hawary Ad-Damasqiy, Al-Hallaj dll.
Tasawuf kemudian berkembang berkembang hingga abad keempat dan eterusnya hingga akhirnya pada abad kesembilan dan kesepuluh dan sesudahnya ajaran tasawuf sangat sunyi di dunia Islam (abad ambruknya ajaran Tasawuf).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar