OOleh. Siti Lulu Maftuhah
Wahai kau sang pemilik paras nan rupawan,
Pemilik hati nan budiman,
Siapakah engkau gerangan?
Mengapa kau tega buatku bimbang?
Mangapa kau begitu riang?
Melihatku dirong-rong kegelisahan!
Aku memang memujamu
Namun tak begini pula kau perlakukan ku
Aku sadar, memang aku tak pantas tuk bersanding denganmu
Aku sadar, aku hanyalah wanita biasa
Yang terlalu tinggi mimpi - mimpinya
Bagaikan punggung merindukan bulan
Namun ingatlah wahai pemuda rupawan!
Walau kau tercipta bukan untukku
Aku yakin akan takdir Tuhanku
Bahwa ia telah mempersiapkan penggantimu
Bahkan lebih baik darimu!
Dan kau takkan pernah temukan yang lebih baik dariku!
“PENANTIAN”
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Dalam diam ku merindu
Dalam lamun ku menunggu
Dalam tangisku berharap
Dan dalam sujudku, aku berdo’a
Aku merindumu
duhai kasih
Dan aku selalu
menunggu mu,
Dalam harap ku,aku berjumpa denganmu
Ku selalu
berdo’a semoga tuhan kan pertemukan kita
Sungguh hanya padamu ku merindu
Hanya kaulah yang ku tunggu
Hanya kau… kasih…
Namun,
Apakah kau marinduku jua?
Apakah kau juga ingin berjumpa dengan ku?
Wahai kasih, kembalilah...
Ku lelah bila harus terus menunggu
seperti ini
Aku lelah dengan semua rasa ini
Ku lelah dengan penantianku yang tak
berujung…
Ku mohon..
Bila memang kau cintai aku
Jangan buatku manunggu!
SEBUAH
PENANTIAN
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Aku menunggu,
Menunggu kehadiranmu
Menunggu akan kembalinya waktu
Waktu disaat aku dan kamu masih menjadi kita
Aku
merindu,
Merindukan
dirimu
Yang
tak kunjung datang
Merindukan
kehadiranmu
Disetiap
waktuku,
Aku berharap,
Berharap padamu
Berharap kau kan kembli padaku
Berharap aku dan kamu menjadi kita kembali
Namun, Apakah itu bisa?
Setelah
sekian lama ku menunggumu
Setelah
sekian lama aku merindumu
Setelah
sekian lama ku mengharapkan mu
Dan kini
Disaat ku mulai melupakan mu
Disaat ku tak ingin lagi mengingatmu
Disaat aku tlah merelakanmu
Kau, kembali padaku!
Lalu, apa yang harus ku lakukan?
Apakah
ku harus kembali padamu?
Setelah
sekian lama kau buatku menunggu,
Setelah
kau buat hati ini kecewa padamu.
Ataukah,
Aku tetap berjalan sendiri
Melupakanmu yang tlah menyakiti
Dan melangkah dengan pasti
Melupakan hari kemarin
Dan menatap hari esok dengan penuh arti.
Ku
relakan semuanya
Ku
pasrahkan padanya
Bila
memang kau diciptakannya
Tuk
temaniku hingga akhir hayat
Pasti
semwa akan indah pada waktunya.
Suara hati
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Wahai angin yang
berhembus,
Q mohon dengarlah
rintihanku
Wahai angin, ku mohon
Sampaikan salamku
padanya
Biarkan dia rasakan
hembusanmu
Aku yakin dia pasti rasa
Bila dia tak merasakan
Itu berarti dia tlah
lupa pada Q
Wahai burung
Tolong katakan padanya
Bahwa aku sangat,
Sangat dan sangat
merindukannya
Biar ia tau isi hatiku
Biar ia dengar kicauanmu
Bahwa aku rindu padanya
Bila ia tak dengar
kicauanmu
Berarti ia tak lagi
rindu padaku
Apalah arti hidup
Jika ia tak lagi bersamaku
Biarlah hujan yang kan
hapus semua jejakmu
Wahai hujan
Ku mohon bantulah aku
Tuk hapuskan semua
tentang’a
Yang pernah kulalui
bersamanya
Dan wahai tanah
Sudikah kau mengubur
semua kenangan?
Kenangan yang pernah
ku lalui bersamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar