Sabtu, 17 Desember 2016

kumpulan puisi



CORETAN UNTUK SANG RUPAWAN
OOleh. Siti Lulu Maftuhah 
 
Wahai kau sang pemilik paras nan rupawan,
Pemilik hati nan budiman,                 
Siapakah engkau gerangan?                               
Mengapa kau tega buatku bimbang?
Mangapa  kau begitu riang?
Melihatku dirong-rong kegelisahan!
Aku memang memujamu
Namun tak begini pula kau perlakukan ku
Aku sadar, memang aku tak pantas tuk bersanding denganmu
        Aku sadar, aku hanyalah wanita biasa
        Yang terlalu tinggi  mimpi - mimpinya
        Bagaikan punggung merindukan bulan
Namun ingatlah wahai pemuda rupawan!
 Walau kau tercipta bukan untukku
Aku yakin akan takdir Tuhanku
Bahwa ia telah mempersiapkan penggantimu
Bahkan lebih baik darimu!
Dan kau takkan pernah temukan yang lebih baik dariku!




PENANTIAN
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Dalam diam ku merindu
Dalam lamun ku menunggu
Dalam tangisku berharap
Dan dalam sujudku, aku berdo’a
        Aku merindumu duhai kasih
        Dan aku selalu menunggu mu,
        Dalam harap ku,aku  berjumpa denganmu
        Ku selalu berdo’a semoga tuhan kan pertemukan  kita
Sungguh hanya padamu ku merindu
Hanya kaulah yang ku tunggu
Hanya kau… kasih…
        Namun,
        Apakah kau marinduku jua?
        Apakah kau juga ingin berjumpa dengan ku?
Wahai kasih, kembalilah...
Ku lelah bila harus terus menunggu seperti ini
Aku lelah  dengan semua rasa ini
Ku lelah dengan penantianku yang tak berujung…
Ku mohon..
Bila memang kau cintai aku
Jangan buatku manunggu!



SEBUAH PENANTIAN 
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Aku menunggu,
Menunggu kehadiranmu
Menunggu akan kembalinya waktu
Waktu disaat aku dan kamu masih menjadi kita
                        Aku merindu,
                        Merindukan dirimu
                        Yang tak kunjung datang
                        Merindukan kehadiranmu
                        Disetiap waktuku,
Aku berharap,
Berharap padamu
Berharap kau kan kembli padaku
Berharap aku dan kamu menjadi kita kembali
                        Namun, Apakah itu bisa?
                        Setelah sekian lama ku menunggumu
                        Setelah sekian lama aku merindumu
                        Setelah sekian lama ku mengharapkan mu
Dan kini
Disaat ku mulai melupakan mu
Disaat ku tak ingin lagi mengingatmu
Disaat aku tlah merelakanmu
                        Kau, kembali padaku!
                        Lalu, apa yang harus ku lakukan?
                        Apakah ku harus kembali padamu?
                        Setelah sekian lama kau buatku menunggu,
                        Setelah kau buat hati ini kecewa padamu.
Ataukah,
Aku tetap berjalan sendiri                                                            
Melupakanmu yang tlah menyakiti
Dan melangkah dengan pasti
Melupakan hari kemarin
Dan menatap hari esok dengan penuh arti.
                        Ku relakan semuanya
                        Ku pasrahkan padanya
                        Bila memang kau diciptakannya
                        Tuk temaniku hingga akhir hayat
                        Pasti semwa akan indah pada waktunya.








Suara hati
Oleh. Siti Lulu Maftuhah
Wahai angin yang berhembus,
Q mohon dengarlah rintihanku
Wahai angin, ku mohon
Sampaikan salamku padanya 

                        Biarkan dia rasakan hembusanmu
                        Aku yakin dia pasti rasa
                        Bila dia tak merasakan
                        Itu berarti dia tlah lupa pada Q

Wahai burung
Tolong katakan padanya
Bahwa aku sangat,
Sangat dan sangat merindukannya

                        Biar ia tau isi hatiku
                        Biar ia dengar kicauanmu
                        Bahwa aku rindu padanya
                        Bila ia tak dengar kicauanmu
                        Berarti ia tak lagi rindu padaku

Apalah arti hidup
Jika ia tak lagi bersamaku
Biarlah hujan yang kan hapus semua jejakmu
                        Wahai hujan
                        Ku mohon bantulah aku
                        Tuk hapuskan semua tentang’a
                        Biarkanlah airmu mengguyur semua kenangan
                        Yang pernah kulalui bersamanya

Dan wahai tanah
Sudikah kau mengubur semua kenangan?
Kenangan yang pernah ku lalui bersamanya




 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar