permisi semuanya karena saya sendiri adalah asli Lebak saya ingin sedikit berbagi tentang surga-surga kecil yang ada di Lebak. untuk daerah pertama ini saya memilih Desa Citorek Tengah, yang berada di ujung Lebak sendiri namun sebelum saya menguak keindahan dan berbagai seni daerah didalamnya kali ini saya hanya menulis tentang sejarah singkatnya saja, jadi wait and see yah kedepannya karena saya akan menulis hal yang lebih menarik lagi ok ok ...
Sejarah Singkat Wilayah Desa Citorek Tengah
Data yang pasti berdirinya Desa Citorek adalah pada
tanggal 30 Oktober 1861 berdirinya kampung Lebak Kopo yang sekarang dikenal
dengan daerah Lebak Peuneuy, dari lebak Kopo pindah ke Lebak Tugu yaitu yang
sekarang dikenal sebagai Tari Kolot, kedua daerah tersebut letaknya diujung timur Kampung Guradog Desa
Citorek Timur.
Pada tahun 1862 kampung Lebak Kopo ini berpindah
ke kampung Lebak Sabrang, yaitu yang selanjutnya dikenal sebagai Babakan Balai
Desa dan sekarang dikenal sebagai kampung Babakan Naga Jaya. Pada tahun 1863
terpecah-pecah menjadi empat (4) kampung, yaitu Kampung Naga, Kampung Guradog,
Kampung Cibengkung Dan Kampung Sabagi. Kampung Sabagi kita kenal sekarang
sebagai kampung Ciusul.
Pada
waktu itu banyaknya kepala keluarga dari keempat kampung tersebut hanya 32
kepala keluarga. Dan pada tahun itu juga, yaitu tahun 1863 dibentuk desa dari
keempat kampung tersebut di atas, yaitu yang diberi nama Desa Citorek yang kita
kenal sekarang ini dan kepala desanya yang pertama adalah Bapak Marjai.
Pada
tahun 1870 diwakilkan kepada Bapak Rata, kemudian pada tahun 1873 diadakan
pemilihan Kepala Desa menurut adat kampung, dan yang terpilih sebagai Kepala
Desa pada waktu itu adalah Bapak Arsimin.
Setelah
17 tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1890 diadakan kembali pemilihan kepala
desa, yang terpilih adalah Bapak Saonah yaitu anak dari Bapak Rata.
Pada
tahun 1899 kembali diadakan pemilihan kepala desa, yang terpilih ialah Bapak
Jahidi, yaitu saudaranya bapak Rata. Beliau memangku jabatan sebagai kepala
desa selama 35 tahun dan ditambah dengan
5 tahun sehingga menjadi 40 tahun. Tetapi masa jabatan selama 5 tahun tidak
disyahkan oleh pemerintah tetapi diakui oleh masyarakat.
Pada
tahun 1939 sampai tahun 1940 tidak ada yang menjabat sebagai kepala desa.
Tetapi baru pada tahun 1941 diadakan kembali pemilihan kepala desa dan yang
terpilih sebagai kepala desa ialah Bapak Nahari. Masa jabatannya hanya 5 tahun
yaitu sampai dengan tahun 1949.
Pada
tahun itu juga diadakan pemilihan dan yang terpilih dalah Bapak Jaeli sampai
dengan tahun 1955 dan langsung diadakan kembali pemilihan dan yang terpilih
adalah Bapak Markin. Pada tahun 1962 diadakan kembali pemilihan kepala desa
yang terpilih adalah Bapak Sukarta masa jabatannya selama 12 tahun.
Pada
tahun 1974 Pejabat Kepala Desa Sementara dalah Bapak Usman sampai dengan tahun
1977. Pada tahun itu tepatnya bulan Oktober diadakan kembali pemilihan kepala
desa dan yang terpilih sebagai kepala desa adalah Bapak Nurkib.
Dari
tahun 1977 sampai tahun 1985 yang menjadi Kepala Desa Citorek adalah Bapak
Nurkib dan sejak tahun 1885 sampai tahun 1987 ia menjabat sebagai Pejabat
Sementara (Karteker) pada tahun ini kembali diadakan pemilihan kepala desa dan
yang terpilih sebagai Kepala desa adalah Bapak Sumedi. Bapak Sumedi menjadi
kepala desa sejak 1987 sampai tahun 1998.
Pada
tahun 1998 kembali dilaksanakan pemilihan kepala desa dan yang menjadi kepala
desa adalah Bapak Subani. Bapak Subani menjadi kepala desa dari tahun 1998
sampai tahun 2006.
Pada
awal tahun 2006 masih pada masa pemerintahan Bapak Subani, Desa Citorek
dipekarkan menjadi dua desa, yakni Desa Citorek Barat (Cibengkung), yang
menjadi Pj. Kepala Desa Sementara adalah Bapak Didi Jayadi dan di Desa Induk,
karena masa jabatan Bapak Subani berakhir tahun 2006, maka pengganti Bapak
Subani diangkat seorang Pejabat Sementara (Pj.) pada Agustus 2006 dan yang
menjadi Pj. Sementara Desa Citorek Tengah adalah Bapak Ending Rosadi, S.Pd.
sampai tahun 2007. Jadi usia Desa Citorek tengah hingga kini telah mencapai 147
tahun.
Perlu
diketahui bahwa pada tahun 2006 seluruh Desa yang ada di Wewengkon Citorek
berubah nama berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006
tentang Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama Desa-desa di Wilayah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak tahun 2006 nomor 5 Seri D). Perubahan Nama-nama desa tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Desa Citorek menjadi Desa Citorek Tengah.
2.
Desa Ciparay menjadi Desa Citorek Timur.
3.
Desa Ciusul menjadi Desa Citorek Kidul. dan
4.
Desa Citorek
Barat (dipekarkan pada tahun 2006).
5.
Desa Citorek Sabrang ( tahun 2007 dalam proses
pemerkaran).
Secara geogerafis Desa Citorek Tengah berbatsan
lengsung dengan desa-dsa disekitarnya, yaitu:
1.
Sebelah Timur berbatasan dengan Taman Nasional Gunung
Halimun Kab. Bogor.
2.
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Citorek Barat.
3.
Sebelah Selatan
Berbatasan dengan Desa Citorek Kidul
4.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Citujah Kec.
Sobang.
Kondisi
Tofografis Desa Citorek Tengah, ketinggian 501-1000 meter lebih serta dataran
tinggi Gunung Sanggabuana dan puncak Pegunungan Halimun, yang letaknya
mengelilingi Citorek. Suhu udara di Citorek antara 24,5 – 28,8 oC.
Sebagai wilayah tropis Citorek mempunyai curah hujan dengan kisaran 4000-6000
mm / tahun. Pada musim hujan, mulai Oktober sampai April, hampir dapat
dipastikan terjadi hujan lebat setiap hari.. sementara pada musim kemarau,
mulai Mei sampai September biasanya
hujan turun setelah siang hari, tapi selama enam sampai tujuh hari berikutnya
kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar