Selasa, 27 Desember 2016

Sejarah Singkat Desa Citorek Tengah


permisi semuanya karena saya sendiri adalah asli Lebak saya ingin sedikit berbagi tentang surga-surga kecil yang ada di Lebak. untuk daerah pertama ini saya memilih Desa Citorek Tengah, yang berada di ujung Lebak sendiri namun sebelum saya menguak keindahan dan berbagai seni daerah didalamnya kali ini saya hanya menulis tentang sejarah singkatnya saja, jadi wait and see yah kedepannya karena saya akan menulis hal yang lebih menarik lagi ok ok ...

 Sejarah Singkat Wilayah Desa Citorek Tengah
Data yang pasti berdirinya Desa Citorek adalah pada tanggal 30 Oktober 1861 berdirinya kampung Lebak Kopo yang sekarang dikenal dengan daerah Lebak Peuneuy, dari lebak Kopo pindah ke Lebak Tugu yaitu yang sekarang dikenal sebagai Tari Kolot, kedua daerah tersebut  letaknya diujung timur Kampung Guradog Desa Citorek Timur.
Pada  tahun 1862 kampung Lebak Kopo ini berpindah ke kampung Lebak Sabrang, yaitu yang selanjutnya dikenal sebagai Babakan Balai Desa dan sekarang dikenal sebagai kampung Babakan Naga Jaya. Pada tahun 1863 terpecah-pecah menjadi empat (4) kampung, yaitu Kampung Naga, Kampung Guradog, Kampung Cibengkung Dan Kampung Sabagi. Kampung Sabagi kita kenal sekarang sebagai kampung Ciusul.
Pada waktu itu banyaknya kepala keluarga dari keempat kampung tersebut hanya 32 kepala keluarga. Dan pada tahun itu juga, yaitu tahun 1863 dibentuk desa dari keempat kampung tersebut di atas, yaitu yang diberi nama Desa Citorek yang kita kenal sekarang ini dan kepala desanya yang pertama adalah Bapak Marjai.
Pada tahun 1870 diwakilkan kepada Bapak Rata, kemudian pada tahun 1873 diadakan pemilihan Kepala Desa menurut adat kampung, dan yang terpilih sebagai Kepala Desa pada waktu itu adalah Bapak Arsimin.
Setelah 17 tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1890 diadakan kembali pemilihan kepala desa, yang terpilih adalah Bapak Saonah yaitu anak dari Bapak Rata.
Pada tahun 1899 kembali diadakan pemilihan kepala desa, yang terpilih ialah Bapak Jahidi, yaitu saudaranya bapak Rata. Beliau memangku jabatan sebagai kepala desa selama 35 tahun  dan ditambah dengan 5 tahun sehingga menjadi 40 tahun. Tetapi masa jabatan selama 5 tahun tidak disyahkan oleh pemerintah tetapi diakui oleh masyarakat.
Pada tahun 1939 sampai tahun 1940 tidak ada yang menjabat sebagai kepala desa. Tetapi baru pada tahun 1941 diadakan kembali pemilihan kepala desa dan yang terpilih sebagai kepala desa ialah Bapak Nahari. Masa jabatannya hanya 5 tahun yaitu sampai dengan tahun 1949.
Pada tahun itu juga diadakan pemilihan dan yang terpilih dalah Bapak Jaeli sampai dengan tahun 1955 dan langsung diadakan kembali pemilihan dan yang terpilih adalah Bapak Markin. Pada tahun 1962 diadakan kembali pemilihan kepala desa yang terpilih adalah Bapak Sukarta masa jabatannya selama 12 tahun.
Pada tahun 1974 Pejabat Kepala Desa Sementara dalah Bapak Usman sampai dengan tahun 1977. Pada tahun itu tepatnya bulan Oktober diadakan kembali pemilihan kepala desa dan yang terpilih sebagai kepala desa adalah Bapak Nurkib.
Dari tahun 1977 sampai tahun 1985 yang menjadi Kepala Desa Citorek adalah Bapak Nurkib dan sejak tahun 1885 sampai tahun 1987 ia menjabat sebagai Pejabat Sementara (Karteker) pada tahun ini kembali diadakan pemilihan kepala desa dan yang terpilih sebagai Kepala desa adalah Bapak Sumedi. Bapak Sumedi menjadi kepala desa sejak 1987 sampai tahun 1998.
Pada tahun 1998 kembali dilaksanakan pemilihan kepala desa dan yang menjadi kepala desa adalah Bapak Subani. Bapak Subani menjadi kepala desa dari tahun 1998 sampai tahun 2006.
Pada awal tahun 2006 masih pada masa pemerintahan Bapak Subani, Desa Citorek dipekarkan menjadi dua desa, yakni Desa Citorek Barat (Cibengkung), yang menjadi Pj. Kepala Desa Sementara adalah Bapak Didi Jayadi dan di Desa Induk, karena masa jabatan Bapak Subani berakhir tahun 2006, maka pengganti Bapak Subani diangkat seorang Pejabat Sementara (Pj.) pada Agustus 2006 dan yang menjadi Pj. Sementara Desa Citorek Tengah adalah Bapak Ending Rosadi, S.Pd. sampai tahun 2007. Jadi usia Desa Citorek tengah hingga kini telah mencapai 147 tahun.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 2006 seluruh Desa yang ada di Wewengkon Citorek berubah nama berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama Desa-desa di Wilayah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak tahun 2006 nomor 5  Seri D). Perubahan Nama-nama desa tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Desa Citorek menjadi Desa Citorek Tengah.
2.      Desa Ciparay menjadi Desa Citorek Timur.
3.      Desa Ciusul menjadi Desa Citorek Kidul. dan
4.      Desa  Citorek Barat (dipekarkan pada tahun 2006).
5.      Desa Citorek Sabrang ( tahun 2007 dalam proses pemerkaran). 
Secara geogerafis Desa Citorek Tengah berbatsan lengsung dengan desa-dsa disekitarnya, yaitu:
1.      Sebelah Timur berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Kab. Bogor.
2.      Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Citorek Barat.
3.       Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Citorek Kidul
4.      Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Citujah Kec. Sobang.
Kondisi Tofografis Desa Citorek Tengah, ketinggian 501-1000 meter lebih serta dataran tinggi Gunung Sanggabuana dan puncak Pegunungan Halimun, yang letaknya mengelilingi Citorek. Suhu udara di Citorek antara 24,5 – 28,8 oC. Sebagai wilayah tropis Citorek mempunyai curah hujan dengan kisaran 4000-6000 mm / tahun. Pada musim hujan, mulai Oktober sampai April, hampir dapat dipastikan terjadi hujan lebat setiap hari.. sementara pada musim kemarau, mulai Mei sampai September  biasanya hujan turun setelah siang hari, tapi selama enam sampai tujuh hari berikutnya kering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar