Selasa, 20 Desember 2016

Pengertian Filsafat

Dalam kehidupan sehari – hari kita mungkin sering mendengar kata filsafat. Lalu apakah kita sudah mengetahui pengertian dari filsafat tersebut? Banyak juga orang yang belum mengetahui makna sesungguhnya dari filsafat padahal filsafat adalah ilmu yang penting karena filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan. Selain itu banyak pula yang belum mengetahui ruang lingkup dari filsafat. Sesungguhnya ruang lingkup filsafat saling berhubungan dengan pengertian filsafat itu sendiri.

Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia yang berasal dari kata filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tesebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau philia yang bererti cinta dan Sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata Inggris Philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan“.
Arti kata tersebut diatas belum memperhatikan makna yang sebenarnya dari kata filsafat sebab pengertian “mencintai” belum memperhatikan keaktifan seorang filosof untuk memeperoleh kearifan dan kebijaksanaan itu. Menurut pengertian yang lazim berlaku di Timu (Tiongkok dan India), seseorang disebut filosof bila dia telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan. Sedangkan menurut pengertian lazim di Barat, kata “mencintai” tidak perlu mendapat kebijkasanaan karena itu yang disebut filosof atau “orang bijaksana” mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengertisn di Timur. Dengan menyebut filsafat sebagai “cinta akan kebijaksanaan”, maka timbullah pertanyaan : apakah kebijaksanaan yang dikejar itu? Yang jelas kebijaksanaan itu ada sangkut pautnya dengan mengerti (know) dengan pengetahuan (knowledge). Akan tetapi tidak setiap “mengerti” itu kebijaksanaan atau bahkan filsafat. Yang pasti bahwa kebijaksanaan dan filsafat itu suatu bentuk tertentu, boleh dikatakan merupakan pengetahuan dalam bentuknya yang tertinggi.
Refleksi manusia terhadap realitas mungkin berawal dari ketakjuban atau keheranan, ketidakpuasan, keraguan atau kesangsian dan kesadaran akan keterbatasan (ketidakberdayaan). Hal – hal itu kemudian diteruskan menjadi sebuah pertanyaan, dan pertanyaan dicoba jawab secara sistematis, logis dan mendasar. Dari sinilah asal mula filsafat itu lahir.

Pemikiran terhadap filsafat ada saat kesadaran manusia terhadap potensi akal budinya muncul. Menurut Frans Dahler dan Eka Budianta, filsafat ada saat 1200 SM di Tiongkok, India dan Yunani. Walaupun terkadang, banyak pemikiran tentang filsafat lahir di Yunani Kuno. Para ahli filsafat dan yang dijadikan rujukan terhadap pengertian filsafat lahir dikota ini.
(Apa pengertian ahli) Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman, para ahli filsafat mengembangkan pengertian filsafat atau filosofi, Beekman contohnya, mengatakan bahwa pengertian filosofi (filsafat) adalah melihat sesuatu dengan perhatian dan minat, berpikir tentang sesuatu dan menyadarinya. Pengertian filsafat yang serupa dilakukan oleh John S. Brubacher dan Dogabel Runes.
(Apa pengertian ahli) Filsafat menurut John Brubacher bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan. “Philosophy was, as its etymology from greek word filos and sofia, suggest love of wisdom or learning. More over it was love of learning in generals, it sub-sumed under one heading what today we call sciences as well as what we now call philosoph, It is for reason that philosophy is often refered to as the mother as well as the queen of the sciences”.
Filsafat menurut Dogobel Runes bahwa filsafat berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein to love, sophiawisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (the most general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains,….Sekarang, secara populer, filsafat didefinisikan sebagai ilmu dari ilmu, kritik dan sistematisasi atau organisasi dari semua ilmu pengetahuan, yang berasal dari ilmu empiris, pembelajaran yang rasional, pengalaman biasa atau dimananpun.
Pengertian filsafat menurut Anton Bakker, Achmad Charris, Zubair, bahwa filsafat merupakan eksplisitas tentang hakikat realitas yang ada dalam kehidupan manusia, yakni hakikat manusia itu sendiri, hakikat semesta, bahkan hakikat Tuhan, baik menurut segi struktural, maupun menurut segi normatifnya.
(Apa pengertian ahli) Roger Garaudy (1986) menambahkan bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna makna.
 Dalam buku yang ditulis oleh Harold Titus dan kawan kawan (1984:11-14) dituliskan “Ada yang mengemukakan bahwa filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan alam yang biasa diterima secara tidak kritis. Filsafat juga diartikan sebagai suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi. Lalu ada yang mengatakan filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat juga dapat didefinisikan sebagai analisis logis dari  bahasa, serta penjelasan  arti kata dan konsep. Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa filsafat adalah sekumpulan problema problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat”.


Pengertian Filsafat menurut Soetrionon dan Rita Hanafie (2007) bahwa secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. 
(apa pengertian ahli) Menurut Poedjawijatna, filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, hal ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa pengertian filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Hal ini sesuai dengan kata Socrates bahwa tugas filsafat yang utama adalah mempersoalkan jawaban, bukan menjawab pertanyaan kita.
(apa pengertian ahli) Martini Djamaris, berpendapat bahwa filsafat adalah suatu proses yang mempertanyakan tentang arche (dasar) atau asal mula atau asal usul dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos (rasio). Dengan demikian, filsafat adalah penyelidikan yang dilakukan dalam rangka memahami hakikat alam dan realitasnya dengan mengandalkan akal budi, jelas Socrates. Beda dengan pendahulunya ini Plato mendefinisikan filsafat sebagai pendidikan tentang sebab sebab dan asas asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
Berbeda dari yang diatas, dalam buku yang ditulis oleh Conny R. Semiawan (1988:37) pengertian filsafat  yang lain dikemukakan oleh Walter Kuffman, Beerling, dan Corn Verhoeven. Menurut Berling, Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience). Menurut Walter Kuffman, bahwa pengertian filsafat adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.Pengertian filsafat menurut Verhoeven, filsafat adalah meradikalkan keheranana ke segala penjuru.
(Apa pengertian ahli) Harun Nasution dalam bukunya pada halaman 24 (1973), bahwa pengertian filsafat adalah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma dan agama) dan dengan sedalam dalamnya, sehingga sampai ke dasar dasar persoalan.
(Apa pengertian ahli) Selanjutnya, dalam Bukunya Imam Barnadib (1982:11-12) bahwa filsafat sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman mengenai kebijakan. Dikataakan sistematis, karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.
Pengertian filsafat menurut Imanuel Kant dalam buku karangan Lasiyo dan Yuwono, 1985:6,  dan bahwa filsafat adalah pokok pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya terdapat 4 persoalan yaituL apakah yang dapat kita ketahui, apa yang boleh kita kerjakan, sampai dimana harapan kita, dan terakhir, apa yang itu manusia? Metafisika akan menjawab pertanyaan pertama, etika menjawab kedua, dan ketiga serta keempat dijawab oleh agama dan antropologi.
Berdasarkan JMW Bakker, definisi filsafat adalah refleksi nasional atau keseluruhan keadaan agar tercapai hakikat dan mendapatkan hikmah.
(Apa pengertian ahli)
Selanjutnya, Harold Titus membagi pengertian filsafat menjadi 5 buah yaitu, filsafat adalah kumpulan dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasa diterima secara kritis. Pengertian filsafat yang kedua bahwa filsafat adalah suatu proses pemikiran atau kritik terhadap kepercayaan (believe) dan sikap (attitude) yang sangat kita junjung tinggi. Kemudian definisi filsafat yang ketiga adalah usaha untuk mendapatkan gambara secara keseluruhan. Lalu filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang konsep dan kata. Yang terakhir, pengertian filsafat adalah sekumpulan masalah-masalah (problema problema) yang secara langsung mendapat perhatian manusia dan yang dicari dijawabnnya oleh ahli filsafat.
Lalu, Anton Bakker menambahkan bahwa filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua dimensi ilmu ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh karena itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).
Filsafat sendiri terbagi atas 4 cabang utama yang membuatnya lebih spesifik yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat moral (etika), filsafat seni (estetika), metafisika, filsafat pemerintahan (politik), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum (Jujun S. Suriasumantri, 2000).
Setelah membahas dan membaca pengertian dan definisi filsafat atau filosofi, maka dapat ditarik bahwa garis besar filsafat memiliki hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban jawaban dalam bentuk gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat berguna dalam kearifan hidup (Yakob). Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana cara mengadakannya.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar